Monday, April 6, 2009

Koronoplasti

(Tulisan ini berupa teori yang didapat selama kuliah dan tutorial blog stomatognatik. Sedangkan yang berupa tindakan langsung belum dipelajari dan belum dilakukan. XD)

Koronoplasti merupakan suatu upaya untuk mencapai oklusi yang optimal, yang sering juga disebut dengan occlusal adjustment (penyesuaian oklusal). Interferensi tonjol (cusp gigi yang tidak benar) dapat mengganggu gerak menutup atu mengunyah mandibula, dan mengganggu kontak bilateral pada sumbu retrusi.

Gangguan yang memerlukkan tindakan koronoplasti adalah gangguan kontak oklusi yang terdapat kontak prematur atau kontak berlebih, yaitu pada kondisi oklusi :
1. Retruded contact position (RCP)
Pada saat melakukan gerakan menutup mulut.
2. Intercuspal Contact Position (ICP)
Pada saat melakukan gerakan penelanan.
3. Protrusive contact position (PCP)
Pada saat menggerakan rahang bawah ke depan.
4. Working side contact position
Pada saat seseorang menggerakkan rahang bawah ke lateral (menjauhi garis tengah tubuh).
5. Non-working side contact position (Balancing side)
Pada saat seseorang menggerakkan rahang bawah ke lateral (mendekati garis tengah tubuh).
Selain itu juga dapat disebabkan oleh karena traumatik oklusi karena restorasi (overhanging restoration = melebihi oklusal asli), misalnya oleh karena tumpatan yang berlebih atau penggunaan gigi tiruan.

Penyesuaian oklusal ini dapat didefenisikan sebagai pengasahan daerah oklusal tertentu yang terencana guna memulihkan stabilitas mandibula ketika menutup dan guna menghilangkan interferensi dari dan ke Intercuspal Position (IP) dalam gerakan fungsi dan parafungsi. (Thomson, 2007: 203).


Tindakan koronoplasti ini dilakukan menggunakan articulating paper saat melakukan pemeriksaan protrusive movement dan lateral movement (terdiri dari working side dan balancing side). Articulating paper sendiri digigit selama pergerakan mandibula tersebut.








Setelang dilakukan tindakan, spot yang terlalu tebal disebut dengan kontak prematur. Dan terdapat aturan Schuyler (1935) yang merupakan bimbingan pertama bagi prosedur pengasahan, yaitu : Jika tonjol tidak membuat kontak prematur pada gerakan protrusif dan lateral, asalah fossa. Dan jika tonjol membuat kontak pada gerakan tersebut, asalah tonjol.
Selanjutnya, dicari pula balance centric occlusion (centric stop). Centric stop ini tidak boleh diasah lagi pada saat penyesuaian oklusi dan tanda-tanda prematur kontak bertumpuk dengan centric stop yang boleh dilakukan pengasahan.
Begitu selesai pengasahan, perlu ditambahkan fluor protector agar gigi tidak terasa linu.

Penyesuaian oklusi dengan tindakan koronoplasti juga merupakan tindakan yang kontroversial karena sifatnya yang irreversible (tidak bisa kembali). Tetapi prosedur ini telah diakui untuk perawatan disfungsi mandibula yang aktivitas pergeseran mandibulanya telah terdiagnosa.



Daftar Pustaka :
Thomson, Hamish. 2007. Oklusi Edisi 2. Jakarta: EGC
(Handout kuliah drg. Gunadi dan kuliah dari drg. Dewi K. :D)

No comments:

Post a Comment